Thursday, August 27, 2015

Middle Earth Trip: Day 9


Pagi ini dimulai dengan sarapan di dapurnya Nomads, menunya pie diskonan yang aku beli di Queenstown, sedikit biskuit table water yang beli di Franz Josef, dan teh hangat. Ternyata pie sapi lada hitam yg diskonan itu enak. Sayangnya cuma beli 1 (meskipun ukurannya XL) jadi mesti makan berdua.

Selesai makan dan menyelesaikan urusan setoran pagi, kami check out dengan menyerahkan kunci dan sarung bantal di resepsionis. Jam 08.30 kami geret-geret koper ke kantornya Apex Rental yang kata Google Maps hanya 600 meter dari Nomads.

Ternyata kantornya mudah ditemukan. Waktu kami masuk ke lapangan parkir depan yang mungil, aku mencoba cari mobil Yaris. Ada, tapi warna pink gonjreng. Eh masa' sih mobil pesenan kami yang pinky itu?

Aku segera masuk ke kantornya. Kami orang terakhir yang ambil pesanan mobil pagi itu. Hehe, emang dah telat 1 jam dari rencana semula sih.

Aku segera menyelesaikan urusan administrasi. Karena kami ambil full coverage insurance jadi gak pakai acara inspeksi body mobil. Ternyata emang mobil pesanan kami yang warna pink gonjreng tadi. Derajat kegonjrengannya mengingatkan aku sama ijo gonjreng bolu Majestyk aka Mama Dino.

Selesai urusan admin dan penjelasan tentang prosedur keadaan darurat (misal mesti ganti ban karena mobilnya gak dilengkapi ban serep untuk menghemat space), kami segera menuju ke mobil. Ngecheck mesin sebentar, terus berusaha memasukkan 2 koper kami ke bagasi. Ternyata dengan ukuran koper yang gak terlalu besar pun perlu trik khusus biar bisa muat. Ini dia alasannya kenapa aku gak memilih mobil hatchback buat sehari-hari.

State Highway 1
Setelah manasin mobil dan install GPS di dashboard, sedikit membiasakan diri dengan GPS, kami bergerak menuju State Highway 1.

Hari ini kami menyusuri SH1 dari Wellington sampai Taupo kemudian pindah ke SH5 (Thermal Explorer Highway) sampai ke Rotorua.

Di North Island masih Autumn
Berbeda dengan di South Island yang dapat Winter lebih cepat, cuaca di North Island masih benar-benar Autumn. Beberapa jenis pohon sudah menguning daunnya meskipun ada juga yang masih hijau (mungkin itu emang spesies yang gak pake menguning tapi tau-tau rontok aja).

Sebagian besar SH1 terdiri dari 2 jalur seperti ini
Waktu baru masuk SH1 di Wellington, jalannya seperti jalan tol di Indonesia, terdiri dari 6-8 jalur. Tapi itu hanya sekian puluh km pertama. Setelah itu jadi 2 jalur saja, hanya di beberapa titik saja jadi 3-4 jalur yang emang disediakan untuk menyusul/take over.

Di Otaki kami berhenti di Supermarket New World. Tadinya berharap ada toilet di supermarket, ternyata enggak ada. Kami beli cemilan anti ngantuk berupa dark chocolate Whittaker rasa mint, kacang mete, dan buah anggur.

Tempat khusus buat anjing
Setelah kecewa gak nemu toilet, kami jalan lagi dan baru berhenti di sebuah taman di Levin untuk ke toilet plus meluruskan kaki. Toilet di taman yg sepi gitu aja bersih dan ada air hangatnya. Yang menarik dari taman tersebut: adanya larangan untuk membawa anjing masuk ke taman. Ketika aku pikir: wah kesian banget anjingnya, aku melihat tulisan lain: tempat bermain KHUSUS buat anjing!

Ini mobil pinky-nya!
Setelah foto dengan mobil sewaan pinky, kami melanjutkan perjalanan. Di Bulls kami berbelok ke kanan menuju jalan yg lewat Tongariro National Park dan Lake Taupo.

Rest Area dekat Mahokine Viaduct
Pemberhentian selanjutnya adalah di dekat Makohine Viaduct untuk meluruskan kaki dan ngemil. Sayangnya tidak seperti tempat istirahat di tol Indonesia, ga ada WC di situ. Kalau mau yang ada toiletnya harus singgah di taman atau bumi perkemahan.

Selain padang rumput, ketemu pemandangan bebatuan seperti ini juga
Di etape Wellington-Taupo ini, yang paling memorable adalah waktu menjelang Desert Road. Suasananya berubah jadi Mordor banget. Mungkin karena jenis tanaman dan ciri geologisnya. Kebetulan pas lagi mendung juga. Jadi sesuai dengan cuaca yang ada di film: suram. Aku langsung nyari tanda jalan untuk mengkonfirmasi posisi kami. Gak lama kami melewati papan nama Desert Road, disusul dengan papan nama Tongariro National Park dan tanda daerah milik militer. Persis seperti info yang aku dapat dari DVD. Ternyata emang beneran lagi melintas di Mordor! Sayangnya karena mendung gunung Ngauruhoe (aka Mt.Doom) tertutup awan, jadi gak terlihat.

Menjelang Desert Road
Desert Road kata GPS
Setelah melewati Mordor kami mulai bingung mau maksi dimana. Sempet berhenti sebentar di taman di Turangi untuk istirahat lagi. Mikir2 mau makan di cafe dekat situ, tapi akhirnya memutuskan untuk lanjut ke Taupo. Kami belum lapar banget, karena sepanjang jalan ngunyah terus. Kalo gak cokelat Whittaker, anggur, atau water table biscuit.

Suasana Kemordoran
Kurang lebih jam 3 sore kami sampai di Taupo. Kalau gak mau mampir makan, sebenarnya gak perlu masuk kota. Menjelang kota Taupo, masih belum menentukan mau makan apa. Omla cuman bolak-balik bilang pengen makan ayam.

KFC!!
Untungnya yang pertama kami jumpai di dalam kota adalah deretan resto franchise di pinggir danau. Dari kejauhan terlihat mukanya Colonel Sanders memanggil-manggil. Jadi jelas kan mau makan siang dimana?

Pas masuk ke parkiran, pas banyak yg kosong. Kayaknya emang Colonel Sanders udah menyiapkan kedatangan kami. Ahahahaha. Tentu saja sepi. Namanya jg NZ, udah lewat jam maksi pula.

Omla pesan paket hemat yg isi 2 ayam + 1 fries + 1 mashed potato + 1 roti + minum. Sedangkan aku, karena udah tauk menu karbohidrat di pahenya Omla sangat berlimpah, cuma pesan paket isi sayap ayam dan minum. Karbohidratnya ngambil mashed potato pahe pesenannya Omla. Begitu duduk kami langsung foto2 dengan muka sumringah. Sumringah karena nemu KFC...

Danau Taupo
Selesai makan, foto2 sebentar dengan background danau Taupo dan mobil pink, kemudian melanjutkan perjalanan ke Rotorua. GPS mengarahkan kami ke SH5 alias Thermal Explorer Highway. Kalau kata GPS sih perkiraan dalam 1 jam bisa tiba di Rotorua.

Autumn Color
Kenapa namanya Thermal Explorer? Sepertinya sih karena di sepanjang jalan banyak terlihat kepulan asap sumber panas bumi yang gak jauh dari jalan raya.

Kami tiba di Rotorua jam 5, ketika matahari mulai terbenam. Gak susah untuk menemukan hotel Ibis yang ternyata 1 halaman dengan Novotel.

Tiba di Rotorua pas Maghrib
Kami mencari parkir di basementnya Ibis, tapi udah nemu. Di parkiran luar yang nempel sama gedung hotel juga udah penuh. Akhirnya parkir di luar yang agak jauh, masih di halaman belakangnya Ibis juga sih. Tepatnya di belakang restoran Pizza Hut. Sayangnya kami masih kenyang habis makan KFC.

Setelah check in dan masuk kamar, Omla langsung tidur. Sementara itu aku keluar lagi untuk melihat kondisi sekitar. Siapa tahu ada toko souvenir.

Aku jalan keliling sendiri dari Ibis, lewat depan Novotel, terus masuk ke kompleks restoran dan bar di dekat situ. Malam itu lagi ada acara, ada panggung di tengah kompleks itu. Mungkin karena itu malam Sabtu ya.

Aku hanya jalan sampai ke ujung kompleks restoran, terus balik arah untuk kembali ke hotel. Malam itu sebenernya udaranya gak terlalu dingin kalau dibanding South Island. Tapi berhubung aku hanya pakai jaket 1 lapis jadi lumayan kedinginan juga.

Sampai kembali di hotel, aku mandi dan kemudian tidurrr...

No comments: