Waktu kami bangun keesokan paginya, cuaca emang beneran cerah. Langit masih gelap, ketahuannya kalo cerah itu karena bebintangan terlihat bersinar terang, termasuk bintang kejora. Itu aja udah bikin terpukau, tapi lebih terpukau lagi ketika matahari mulai ngintip dari balik gunung: ternyata desa Franz Josef itu dikelilingi gunung-gunung dengan puncak bersalju…. kemarin-kemarin gak keliatan karena mendung dan hujan terus.
Good morning, Franz Josef! |
Seperti pada umumnya, dibandingkan kemarin waktu hujan, ketika cuaca cerah malah terasa lebih dingin. Dan herannya…. John gak datang-datang. Kalo kemarin jam 7.30 sudah tiba di halte, sekarang baru mulai berkeliaran di penginapan2 seputar Franz Josef, kemudian ke depan YHA, baru jam 7.45 tiba di halte tempat aku dan Omla menunggu. Sementara menunggu busnya datang, aku semangat ngambil foto gunung (meskipun cahayanya kurang begitu menunjang) dan melihat-lihat WC semi permanen yang katanya bisa terbuka setiap sekian menit sekali. (lhaa… kalo lagi asik-asik boker gimana dong?)
Terms & Conditions Toilet di dekat Franz Josef bus stop |
Pemandangan di jalan lebih indah daripada kemarin, karena puncak gunung bersalju terlihat dengan sangat jelas hari ini. Sebelum kehilangan sinyal, aku sempatkan untuk nulis email ke penyelenggara tour Milford Sound (Jucy Cruize) untuk membatalkan tour kami besok. Harap-harap cemas duitnya balik apa enggak. Kalo pun enggak, ya udah diikhlaskan 298 NZD. Hiks… Nanti paling coba claim ke asuransi (kalo bisa).
Pagi ini kami mampir lagi (untuk ketiga kalinya) ke The Salmon Farm. Kami minum hangat saja. Waktu aku jalan-jalan ke terasnya mereka, ternyata di lantai kayu dan meja-kursi yang tidak tertutup atap ada Morning Frost! Hampir aku kepeleset. Heheheh…. langsung agak2 norak gitu… pertama kali liat Morning Frost.
Setelah kami jalan lagi dari The Salmon Farm, John memberikan info bahwa hari ini kita bisa lewat Haast Pass!!! YEEEEYYY!!!! Semua penumpang (terutama yang kemarin sudah bergabung dengan bus yang sama) bersorak gembira. John cerita bahwa kita akan bertukar supir di Thunder Creek Falls. Jadi bus yang dari arah Queenstown akan ketemu sama kita di sana, kemudian tuker supir, dan melanjutkan perjalanan lagi ke tempat tujuannya masing-masing. Dia cerita bahwa supir penggantinya bernama Peter, yang alergi sama kacang tanah, jadi sebaiknya kami gak makan kacang tanah di atas bus. Takutnya dengan mencium aroma-nya aja si Peter gak tahan.
Pemandangan The Sound of Music |
Sebelum sampai di Thunder Creek Falls, kami melewati daerah yang longsor beberapa minggu lalu (dan ditutup karena salju kemarin). Di pinggir jalan salju masih menumpuk meskipun tidak tebal lagi. Salju? Bisa pegang atau gak ya?
Thunder Creek Falls |
Rombongan kami berangkat lagi…. Pemberhentian berikutnya adalah Makarora untuk makan siang. Kami berhenti di Makarora Country Cafe. Kata Peter yang khas dari Makarora Country Cafe adalah Soup Sayurannya. Aku makan pie daging sapi, sedangkan Omla makan sop dan roti. Sop Sayurannya mengingatkan aku sama sop kentang saring di rumah. Yang ini malah lebih encer, hmm… gimana bisa kenyang ya?
Pie Daging Sapi |
Pemandangan Makarora |
Is it Lake Wanaka or Lake Hawea? |
Setelah semua penumpang selesai makan, kami jalan lagi. Dalam perjalanan ini, pas sesaat dapat sinyal, aku sempat check email. Ternyata sudah ada balasan dari Jucy Cruize. Ternyata mereka bersedia untuk mengurus pengembalian uang yang sudah kami bayarkan!! Alhamdulillah… gak jadi rugi NZD298. Keren banget…
Menjelang Wanaka, salju sudah mulai mencair |
Wanaka ini kota wisata seperti Queenstown, banyak penginapan dan juga outdoor activity. Kami berhenti di tepi danau untuk menurunkan dan menjemput penumpang. Penumpang eksisting dipersilakan turun 5 menit untuk foto-foto di pinggir danau. Aku berhasil menemukan sisa-sisa salju di rerumputan. Well, that’s it! My childhood dream just came true: megang salju!!
Pegang salju |
Sebelum naik ke bus, mampir ke WC dulu. Kemudian bus meneruskan perjalanan ke etape terakhir menuju Queenstown. Bus memasuki jalan berliku di tepian Kawarau Gorge. Warna airnya khas banget, hijau telor asin bening gitu: Anduin!! Sungai ini salah satu dari beberapa sungai yang berperan sebagai Anduin River.
Kawarau Gorge |
Menjelang Queenstown, saljunya tebaallll.... |
Kami lewat di dekatnya jembatan gantung jadul Kawarau yang merupakan tempat bungy jumping komersial pertama di dunia. Kemudian setelah jalan berbelok-belok menyusuri sungai Anduin… eh… Kawarau… berakhir kami memasuki daerah Frankton, di kiri-kanan mulai banyak penginapan. Dan tak lama kemudian: Queenstown!! Wooww…. Akhirnya…. rasanya kayak menikmati happy ending dari film menegangkan…. hahaha….
QUEENSTOWN!!! |
Dermaga Queenstown |
KFC-nya sudah tentu gak menjual nasi, tapi setelah berhari-hari makan sandwich, sup, roti pita, dan pizza… buat Omla, ayam goreng dan kentang itu merupakan a little taste of home. Paket hematnya giling abis: soft drink + 2 potong ayam + kentang goreng + dinner roll + mashed potato with gravy. Aku pesen soft drink + twister. Twisternya gak kayak di Jakarta/Sorong. Yang ini padet dan besar. Jadinya kami pesen agak kebanyakan.
Waktu kami baru selesai pesan dan lagi mengatur tempat duduk, kami ketemu dengan dua orang “Harry Kim” yang barengan naik bus dari Franz Josef. Mereka lagi milih-milih tempat makan. Mereka gak jadi masuk ke KFC, hanya dadah-dadah aja waktu lihat kami lagi di dalam KFC. Padahal selama perjalanan gak pake ngobrol ataupun kenalan. Yah itulah indahnya jalan-jalan…
Setelah selesai makan, kami ke supermarket 4 Square buat beli tambahan makanan untuk sarapan besok. Habis itu mampir ke toko souvenir yang masih buka buat lihat-lihat dulu. Terus balik ke penginapan. Malam ini aku mencuci-cuci pakaian dalam (termasuk long john) dan celana panjang quick dry yang udah berhari-hari gak diganti.Sedikit tricky sih, karena kamar mandinya mungil banget, terus long johnnya susah banget diperes, jadi mesti dijemur dulu di kamar mandi sampe airnya berhenti netes-netes sebelum bisa diangin-angin di bawah AC. Ajaibnya, sebelum aku tidur, si celana quick dry itu udah kering aja gitu… berarti “quick dry”-nya bukan hoax…. hehehe….
Setelah itu leyeh2 sambil internetan pake wifi gretong. Tak lupa mengupload foto sesaljuan ke grup WA rumah. Setelah itu tidur….
No comments:
Post a Comment