Ada 6 guide local yang memandu rombongan tur kita selama di China. 4 diantaranya bisa bahasa Indonesia, 2 lagi bahasa Inggris saja. Ternyata di China ada 4 sekolah bahasa Indonesia, 2 di antaranya ada di Beijing. Seperti juga di jurusan Sastra, sekolah2 itu juga mengajarkan kebudayaan Indonesia. Mereka juga punya nama Indonesia, at least nama yang mudah di-spell oleh orang yang gak bisa bahasa Mandarin.
Oke deh, aku cerita satu persatu ttg guide local yang kutemui di sana.
1) Simon
Adalah guide pertama yang kita temui di Beijing. Tata bahasa Indonesianya paling bagus, mungkin karena dia menghabiskan 2 tahun di sekolah bahasa Indonesia. Kalo lagi gak menjelaskan sesuatu, biasanya dia lagi terima telepon. Sepanjang Forbidden City itu, entah berapa kali dia terima telepon. Simon punya anak perempuan berusia 8 tahun ( sama dengan Natasya - cucunya pak Hamid, salah satu peserta tur ), makanya dia seneng banget main sama Natasya.
2) Harry
Kita (Ndulo, KITA, Ndoro) memanggilnya Harry Kim, tokoh di Star Trek Voyager. Harry menggantikan Simon di Beijing waktu Simon mesti menjemput rombongan Dream Holiday yang datang tanggal 28 Juni. Bahasa Indonesia si Harry kadang2 mirip bahasa Melayu-nya orang Malaysia. Apa yang aku inget dari Harry Kim? Ternyata dia bisa juga mendemonstrasikan cara pemakaian kosmetika Pearl Powder!!
3) Heidy
Mbak yang satu ini guide kita di Huangshan. Dia gak bisa bahasa Indonesia, lebih banyak bicara Mandarin dibandingkan Inggris (trus diterjemahkan oleh tour leader kita, pak Kahar), cantik, kuat banget naik turun gunung (salah satu syarat jadi orang Huangshan yang daerahnya bergunung-gunung dan alat transportasi utamanya adalah: KAKI), tapi sayangnya Mbak Heidy ini agak dingin. Kurang suka becanda. Ada teori yang mengatakan bahwa orang2 yang hidup di daerah dingin memang lebih dingin (contohnya orang Finlandia). Tapi masa' iya sih seperti itu? Yang jelas, di medan gunung Huangshan yang naik-turun-dan-turun tangga itu, mbak Heidy gak pernah keliatan capek. Kadang2 malah terlalu jauh ngeduluin para peserta tur.
4) Cynthia
Miss Hangzhou... begitu nama yang diberikan pak Kahar buat Cynthia. Dia lebih suka dipanggil dengan nama China-nya: Shao Tong (ini hanya kira2 loh). Tapi kita gak pernah bisa spell nama itu dengan benar. Jadi ya sudah panggil Cynthia saja. Cynthia ini orangnya cheerful and helpful banget. Dia juga gak bisa bahasa Indonesia, tapi banyak ngomong bahasa Inggris, jadi lebih nyambung lah ama kita. Denger-denger dari pak Alex, Cynthia ini lulusan S2 loh....
5) Hasan
Ini guide yang paling ganteng. Huehehehehe.... kombinasi antara Charlie dan koh Delon. Memandu kita waktu di Suzhou. Hasan 10 bulan sekolah bahasa Indonesia di Beijing. Logatnya masih belum sebagus Simon, sehingga dia mengeja namanya sendiri menjadi : Hasang. Dia bisa nyanyi Bengawan Solo, dan berjanji mau nyanyi Cucak Rowo, tapi gak sempat. Hasan juga belajar tentang pameo yang ada di masyarakat Indonesia, misalnya: Kasian deh lu!!. Waktu di pabrik sutra dia sabar banget melayani semua peserta tur yang cerewet banget milihin Selimut Sutra (he called it selimut AC). Bahkan kita juga minta tolong diambilin hadiah pembelian selimut berupa scarf sutra ama dia.... hihihi...
6) Susi
Guide paling imut-imut ini memandu kita selama di Shanghai. Orang tuanya lahir di Indonesia, Pamanukan tepatnya. Tapi tahun 1960 sudah kembali ke China. Sampe sekarang Susi belum pernah ke Indonesia. Dia juga jebolan sekolah bahasa Indonesia. Lucunya, bahasa Indonesia-nya kecampur logat Pamanukan. Susi sering banget ngomongin masakan Indonesia : tempe, pete, kerupuk, emping, gado-gado.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
8 comments:
hehehehe... Tampangnya Hasan sang guide itu emang mirip sama K' Charlie yaa ^.^
aku mau ke china - guangzhou bulan juni .. apa bisa bantu aku cariin guidenya .. thx yaa
hi!
hi salam kenal
Gita,
Kalau saya mau menggunakan jasa guide yang berbahasa Indonesia spt Hasan dan Gita, bgm caranya ya? Tq sebelumnya.
Cisca
Kalau saya mau menggunakan jasa guide yang berbahasa Indonesia spt Hasan dan Gita, bgm caranya ya? Piko
Kalau saya mau menggunakan jasa guide yang berbahasa Indonesia spt Hasan dan Gita, bgm caranya ya? Piko
Butuh guide dicina untuk belanja.. Apa ada yg bisa bantu..?
Post a Comment