Hangzhou bisa disebut sebagai kota legenda. Salah satunya adalah legenda Siluman Ular Putih, Raja Pengemis.
Obyek wisata yang terkenal di sini adalah West Lake (gambar 1 dan 2). West Lake adalah lokasi terjadinya legenda Siluman Ular Putih. Selain itu ada Yue Fei Temple, Yue Fei adalah jenderal terkenal China (gambar 3). Kemudian LingYin Temple, temple agama Buddha (gambar 4). Terakhir adalah Six Harmonies Pagoda.
Six Harmonies Pagoda dibangun tahun 970, dir-rebuild tahun 1023. Legendanya: di sungai Qianiang ada naga yang suka menyebabkan tidal wave (banjir) yang sering merusak desa-desa. Raja berusaha untuk mengendalikan tidal wave itu. Ada seorang anak kecil bernama Liuhe yang balas dendam karena ortunya jadi korban si naga. Dia melempari batu ke sungai sampe naga itu kapok. Sebagai rasa terima kasih, pagoda itu dibangun di atas bukit tempat dia melempari batu.
Malamnya kita nonton acara pertunjukan The Romance of Song Dynasty. Show-nya sangat spektakuler. Dari sisi teknologi: mereka menggunakan sinar laser, panggung tersembunyi (yang bisa muncul dari bawah panggung atau dari atas atap), kursi penonton yang bisa bergeser-geser, ”membuka” dan ”menutup” untuk digunakan sebagai panggung tambahan. Bahkan mereka membuat ”hujan” dan ”air terjun” di dalam gedung pertunjukan. Dari sisi teknik tari-nya: ada akrobatnya, ada atraksi sepatu roda, juga tari2an ala Guruh Soekarno Putra. Aku paling suka sama tarian kupu-kupu, bisa kayak terbang beneran ( mereka menggunakan teknik akrobat seperti trapeze tapi bergantungnya di kain panjang). Dari sisi music: udah modern punya bok!
Oya, tiket masuknya agak mahal memang, tapi mengingat teknologinya tinggi, memang pantas sih...
Keluar dari pertunjukan spektakuler itu, nonton drama tradisional China, kayak lenong gitu deh... melibatkan penonton. Kayaknya sih lucu... tapi gak ngerti ngomongnya sih. Ceritanya kira-kira begini: Ada raja cari mantu. Nah... si Putri Raja melemparkan bunga ke arah penonton. Siapa yang yang dapat bunga itu, dialah yang jadi calon mantu. Terus si calon mantu diwawancara segala (orang terus pada ketawa, aku tetep aja gak ngerti). Abis itu pas pesta perkawinannya, mereka ngelemparin permen ke penonton.
Yang aku ingat, selama perjalanan di Hangzhou, udaranya panas banget... mencapai 36 derajat Celsius. Trus kaki kita masih sakit akibat turun gunung Huangshan. Tiap kali liat tangga, langsung pasang action untuk mengurangi rasa sakit. Jadilah kita rombongan tur yang berkeringat dan terseok-seok. Hihihi....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment