Saturday, July 09, 2005

Beijing

Beijing adalah ibu kota Republik Rakyat China, dan sudah menjadi ibukota sejak ribuan tahun yang lalu (sejak jaman dinasti-dinastian itu). Obyek yang dikunjungi di Beijing adalah:
Hari 1:

Tiananmen Square
Tiananmen Square terkenal dengan peristiwa demonstrasi mahasiswa pada tahun 1989 yang memakan banyak korban. Waktu itu para mahasiswa menuntut keterbukaan (ke dunia luar) dari pemerintah China. Jumlah korban pastinya... sampai saat ini masih jadi rahasia Negara. Di seberangnya ada Musium Natural History of China (kalo di sini = Musium Nasional/Gajah), di depan musium itu ada countdown Olympic Games 2008. Terus di sebrang lainnya ada Memorial Hall of Chairman Mao, tapi di musim panas seperti itu gak buka karena takut balseman-nya rusak.


Forbidden City
Nama lainnya adalah The Palace Museum. Dulunya adalah istana kaisar, sering dipergunakan di film-film China yang bersettingkan jaman kerajaan. Luas totalnya 720000 m2. Gede banget deh pokoknya.... mungkin jalan kaki dari pintu depan ke pintu belakang bisa sampe 3 km-an. Untuk menyelesaikan kompleks itu, dibutuhkan waktu 15 tahun. Kompleks ini terdiri dari 3 bagian:
Bagian Kantor/Kerja (tempat pusat pemerintahan, kantor kaisar, menteri2)
Bagian Tidur (Istana Langit: tempat tidur raja-ada 27 kamar, Istana Bumi: tempat tidur permaisuri, yang terakhir adalah tempat tinggal selir-selir)
Bagian Taman (tempat leyeh-leyehnya raja, dan jualan suvenir)


Summer Palace
Sesuai namanya, itu adalah istana yang ditempati raja pada saat musim panas. Di tengahnya ada danau yang luasnya 300 Ha (luas total kawasan itu adalah 344 Ha). Tempatnya sejuk, karena banyak air. Danaunya adalah danau buatan, sengaja dibuat untuk meniru laut-laut indah yang ada di China. Ada tiruannya West Lake yang di Hangzhou, ada tiruan Laut Timur. Tempatnya enak banget deh buat pacaran, adem geto loh.... di situ kita liat pohon willow, pohon yang pertama jadi hijau ketika musim semi tiba. (coba lihat di foto)

Acrobat Show
Tadinya aku pikir acaranya bakal ngebosenin, ternyata sama sekali enggak. Gila juga tuh para akrobat-er itu, badannya otot apa karet ya? Sorry.... we didn’t take any pictures here... kebiasaan di Gedung Kesenian Jakarta kali ye…

Hari 2:

Tembok Besar China yang di Badaling
Tembok China sendiri ada di banyak tempat, maklumlah panjangnya sekitar 5660 km, lebih jauh dari jarak Jakarta-Beijing. Untuk menyelesaikannya, butuh waktu 200 tahun. Nah, tembok yang di daerah Badaling ini adalah yang paling banyak dikunjungi. Ternyata temboknya gak rata seperti yang kubayangkan. We had to climb it… dan naiknya itu loh, anak tangganya agak licin dan tinggi. Naiknya gak masyalah… turunnya itu bok… baru setengah jalan, waktu nengok ke bawah… huuuaaaa…. Syerem…. (lihat gambar yang sebelah kanan). Akhirnya aku balik arah aja. Gak jadi naik sampe pos pertama.


Ming Tombs
Sesuai namanya ini adalah kompleks makam dinasti Ming. Di bukit itu sebenarnya ada 13 makam, tapi yang dibuka hanya 1 makam, yaitu makamnya raja Ding (Dingling, Ling = tombs). Makamnya terletak 27 m di bawah tanah, ekivalen dengan gedung 9 tingkat... dan kita pun musti turun tangga untuk ke bawah itu. Sebutan lainnya adalah Istana Bawah Tanah, karena di tempat itu sudah seperti istana, barang kekayaannya lengkap (tapi sudah dipindah ke Musium yang berada di atas), juga ada singgasananya (gambar sebelah kanan). Maksudnya adalah jaman dulu ada anggapan bahwa raja tidak pernah mati, setelah meninggal dia tetap berkuasa, meskipun di bawah tanah. Peti mati raja dan permaisuri gede banget... Peti mati yang ada sekarang hanya replikanya, isinya sudah dibawa ke musium Natural History of China.


Peking Duck Resto
Hey… this is my fave!!! Sebelum kita makan Bebek Peking Panggang, si koki demonstrasi cara memotong bebeknya terlebih dahulu. Rasanya gimana? Crunchy, Sweet (terutama sausnya), mmm… pokoknya patut untuk diulangi deh. Yummy-yummy yum-yum…. Makannya pake sejenis kulit lumpia, saus, dan daun bawang (untuk mengurangi rasa amis-nya).

Wang Fu Jing Road
Ini adalah tempat belanja di Beijing. Deretan toko-toko dan mall. Tempat pertama yang kukunjungi? Beijing Music Bookshop! Duile… bukunya banyak, sayang tulisan kanji semua… jadi kita terpaksa milih lagu dengan cara menyanyikan not-not baloknya dulu.
As I suspected, di situ ada my dream musical instruments… dengan harga relative murah, bisa sampe 1/5 dari Yamaha punya. My dream instruments adalah Alto Sax atau Clarinet. China punya pabrik alat musik sendiri, harganya gak semahal alat2 musik yang brand-nya dah terkenal kayak Yamaha. Tapi sayang... waktunya terbatas... jadi aku menunda dulu, di Shanghai saja lah… Milih barang seperti itu gak bisa 10-20 menit. Selain ke Beijing Music Bookshop, kita ke Sun Dong An Plaza dan Giordano saja.
Di sepanjang Wang Fu Jing ada deretan kaki lima makanan… wuah… makanannya serem-serem ah… yang aku inget adalah cumi-cumi segede gaban…. Baunya campur2, jadi bikin pusing.

Hari 3:

Temple of Heaven
Yang ini tempat ibadahnya raja pada jaman dulu. 2 kali setahun diadakan upacara selametan, yaitu selametan minta hujan dan selametan terima kasih setelah panen (sejenis Thanksgiving gitu kali ya). Selain bangunan altar yang serba 9 (tangganya terdiri dari 9 anak tangga, pagarnya kelipatan 9, ubinnya juga kelipatan 9, 9 itu artinya panjang umur), ada juga Echo Wall, sesuai namanya tembok itu bisa memantulkan suara kita, efek itu lebih terasa ketika gak ada orang. Tapi sayangnya, kecil kemungkinannya untuk gak ada orang di hari cerah seperti itu (yang sebelah kanan adalah pintu masuk ke Echo Wall). Waktu menuju jalan keluar, kita melewati koridor panjang, nah di situ banyak dipertontonkan kesenian tradisional China.

Pabrik Mutiara
Sebelum makan siang, kita mengunjungi pabrik mutiara air tawar. Di situ kita melihat kerang mutiara. Sebelum dipanen, biasanya ditunggu sampe si kerang berusia 10 tahun. Tapi ada juga kerang2 yang terkubur di pasir, sehingga baru dipanen pada usia 30 tahun, biasanya mutiaranya besar. Setelah dipanen, mutiaranya disortir. Yang bentuknya bagus dijadikan perhiasan, sedangkan yang gak bagus dijadikan bahan untuk membuat Pearl Powder, sejenis kosmetik. Katanya kalo pake bubuk mutiara itu, kulitnya jadi dingin. Si Harry bener2 men-demo-kan cara pemakaiannya, di tanganku. Pertama bubuhkan krim dulu, kemudian tambahkan bubuk mutiaranya, setelah itu diratakan.

Cantonese Restaurant
Makan siang di Cantonese Restaurant, sebelum berangkat naik pesawat ke Hangzhou. Ada Cantonese proverb yang menyatakan seperti ini: ”Semua yang bersayap boleh dimakan kecuali pesawat terbang. Semua yang berkaki 4 boleh dimakan kecuali meja dan kursi.” Orang Canton bener2 pemakan segala, katanya mereka bikin masakan dari kucing dan tikus juga. Hiiiiyyyy.... tapi tentu saja, siang itu... makanannya halal semua.

1 comment:

Nisa Mufti said...

makasih buat info perjalanan ke China, kebetulan bulan depan saya mau jalan2 ke Beijing. cari Info eeh ketemu deh blog mba...thx ya