Saturday, November 22, 2008

Sydney Trip: Prologue

13 tahun lalu, seorang anak ABG terkagum-kagum lihat Australia, maklum lah itu pertama kalinya melihat secara langsung negeri orang lain. ABG tersebut berniat suatu hari ingin kembali lagi ke Australia….

Ternyata ABG yang sekarang sudah tidak ABG lagi namun kadang masih berpenampilan seperti ABG tersebut akhirnya dapat kesempatan untuk ke Australia lagi dalam sebuah kunjungan dinas.

Inilah kisahnya:


Minggu 26 Oktober 2008
Aku pergi ke Sydney bersama 4 orang lainnya: Pak Yus, Pak Mahyudin, Iqbal, dan Pak Djoni. Kami berangkat pada tanggal 26 Oktober 2008 dengan penerbangan Qantas QF-42 yang berangkat pada jam 20.45.

Waktu tiba di Bandara Soekarno-Hatta jam 18.20, baru ada pak Yus dan pak Djoni. Aku dan pak Yus langsung masuk untuk check-in dan blocking tempat untuk yang lain. Setelah yang lain datang, baru bayar fiscal dan lewat imigrasi. Ternyata, bayar fiscal pakai kartu kredit itu kena charge Rp.4000 ya.

Aku sempet tertarik mau beli peta Periplus-nya Sydney, tapi mengurungkan niatku karena yang lain terus aja jalan menuju Ruang Tunggu Keberangkatan. Sebelum masuk ruang tunggu, tas kami digeledah. Setelah itu sempat duduk-duduk menunggu dipanggil boarding.

Sambil ngobrol, aku segera menyetel jam HP-ku dan jam tangan menjadi 4 jam lebih cepat sesuai dengan waktu yang berlaku di Sydney pada saat itu. Itu merupakan salah satu upayaku untuk memperkecil resiko jet lag. Jadi dari sebelum berangkat kita sudah men-set pikiran kita dengan waktu setempat daerah tujuan kita. Usaha lainnya tentu saja: tidur yang enak selama di pesawat, sampe ngiler kalo perlu. :-D Aku membawa bantal tiup Wonder Pillow untuk menunjang usahaku itu.

Penerbangan QF-42 menggunakan pesawat 767-338. Aku duduk di kursi 54J seharusnya, tapi akhirnya bertukar tempat dengan pak Yus dan duduk di 54K. Hmm… lumayan, dibagikan peralatan tidur, salah satunya adalah kaos kaki… jadi gak takut jempolnya kedinginan ntar kalau tidur (dari semua jenis baju, kaos kaki yang paling sering ketinggalan kalo pergi). Nah, sekarang masalahnya adalah… aku lapar… lapar banget.

Untunglah mereka membagikan daftar menu makanan, meskipun makanan dibagikan nanti setelah pesawat berada dalam ketinggian jelajah, tapi lumayan kan… jadi memberikan harapan dalam kelaparan.

Malam ini aku makan: Ikan Ukep dengan Saus Santan dengan Nasi Kukus dan Tumis Sayuran (bilang aja: gulai ikan…) dengan dessert Ketela Rambat dan Agar-agar Karamel (bilang aja: pudding kolak). Untuk minumnya aku pilih susu dingin, biar tidur nyenyak ceritanya. Teh panas pun aku campur dengan susu (pakek acara susunya nyemprot dikit ke jeans pula, dasar Gita…).

Selesai makan, pak Yus pindah ke kursi depanku yang ternyata kosong. Dan aku pun tiiiiddduuuurrrr dengan nikmatnya. Cuman kebangun dua kali, tapi itupun hanya beberapa detik, abis itu langsung tidur lagi. Pokoknya cita-citaku untuk tidur demi menghindari jet lag terkabul lah…

2 comments:

Anonymous said...

Salam kenal dari Dapat Info Travelling

ADS said...

yah, ane kalo dines ke negri orang kudu setor sertipikat topel dan yang sejenisnya . . T_T ane kan gagu basa inggris