Monday, December 12, 2005

Kereta Api Argo Willis

Dari Bandung ke Yogya naik apa? Ada 2 pilihan yang sempat aku pertimbangkan:
1.) Ke Jakarta dulu terus naik pesawat ke Yogya.
2.) Naik KA Argo Wilis.

Akhirnya aku pilih Argo Wilis. Karena menurut pengalamanku, kereta ini jarang telat. Sekitar 4 tahun lalu, aku naik kereta itu. Waktu itu sampai di Solo sekitar jam 14.15. Artinya sampai di Yogya sekitar jam 13.

Kali ini, ternyata di tiket KA tertulis jadwal sampai di Yogya adalah jam 13.55, hmm... kok? Lama betul ya....

Hari Minggu, 29 November 2005, berangkatlah aku dengan KA Argo Wilis dari stasiun Bandung, tepat jam 7 pagi. Perjalanan cukup lancar, meskipun lebih sering berhenti dibandingkan 4 tahun yang lalu. Mungkin karena itu jadwalnya jadi mundur.

Tapi... sekitar jam 9.15, kereta berhenti di stasiun Cipendeuy... dan tidak bergerak selama lebih dari 1 jam. Wah... kok begini ya? Ternyata... gerbong paling belakang rangkaian Argo Wilis itu, patah as rodanya.

Terpaksa menunggu kereta Lodaya (yang berangkat jam 8 dari Bandung) tiba di stasiun Cipendeuy itu. Kereta Lodaya yang kebetulan hari itu tidak terlalu penuh meninggalkan 1 gerbong kelas Bisnis-nya, kemudian meneruskan perjalanan.

Setelah Lodaya pergi (wah, kok jadi disusul sama Lodaya ya...), Argo Wilis mengganti gerbong paling belakangnya dengan gerbong kelas Bisnis yang ditinggalkan Lodaya. Jadi para penumpang yang ada di gerbong paling belakang itu pindah ke gerbong kelas Bisnis. Selisih harga tiket kelas Bisnis dengan kelas Argo dikembalikan ke para penumpang itu. Wah... bete juga kali ya, sudah membayangkan adem-ademan di Argo Wilis, ealah... ternyata naik kelas Bisnis juga... hehe.. tapi yang penting selamat.

Di tengah-tengah penantian yang tak kunjung berakhir itu, aku sempet mikir: kenapa aku gak milih naik pesawat aja yah... tapi ya sudah, mungkin aku memang harus dapat pengalaman unik ini.

Setelah berhenti sekitar 1 ½ jam, Argo Wilis pun meneruskan perjalanan. Seolah-olah ngejar waktu yang tadi dihabiskan di stasiun Cipendeuy, di antara stasiun Banjar dan Kroya, kereta itu ngebut gila-gilaan. Mau makan siang aja susah, karena nampan makanannya goyang-goyang.

Oya, rasanya dulu kursi penumpang di kereta api kelas Argo tuh dilengkapi dengan meja lipat deh, tapi sekarang enggak ada sehingga kita terpaksa harus memangku makanannya.

Jam 15 .55, sampai juga di stasiun Tugu, telatnya pas 2 jam dari jadwal yang tertera di tiket, dan 3 jam dari perkiraanku. Irva dan mas Ghani (guide kita) sudah menunggu di sana.

No comments: